Sabtu, 06 November 2010

Bahaya Merapi, Waspada Banjir Lahar Dingin

Bahaya Merapi, Waspada Banjir Lahar Dingin

Politikindonesia - Bahaya Merapi masih terus mengancam. Yang harus diwaspadai pagi ini, banjir lahar panas dan dingin. Karena mengancam warga sekitar Merapi akibat hujan deras di puncak.

Banjir itu diprediksi bakal menyusuri sejumlah sungai atau kali. Yaitu Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Trising dan Apu yang mengarah ke Sleman dan Klaten.

Sungai tersebut berhulu di puncak Gunung Merapi, yang berpotensi mengalirkan banjir lahar karena tingginya intensitas hujan di sekitar Gunung Merapi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta semalam melaporkan, pada Sabtu (06/11) ini, ancaman bahaya Gunung Merapi dapat berupa awan panas dan lahar. Pasalnya, masih tingginya aktivitas vulkanik Gunung Merapi dan status pada level Awas,

BPPTK merekomendasikan agar dilakukan penyelidikan abu Gunung Merapi yang dapat berpotensi mengganggu jalur penerbangan dari dan ke Lapangan Udara Internasional Adisucipto di Yogyakarta.

Kemudian, BPPTK menyarankan, tidak ada aktivitas penduduk di daerah rawan bencana III. Khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai. Wilayah ini rawan ancaman bahaya awan panas dan lahar, yang berhulu di Gunung Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Baratlaut dalam jarak 20 km dari puncak Gunung Merapi.

BPPTK menginstruksikan segera memindahkan para pengungsi ke tempat aman di luar radius 20 km dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat di sekitar Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari pemda setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.

Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan awan panas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berkoordinasi dengan pemda setempat.

Terakhir masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi. Warga diimbau tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.


sumber : Politikindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar