Global warming atau pemanasan global kini mulai terasa dampaknya bagi masyarakat seluruh dunia. Perubahan iklim bumi yang semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini sudah sepatutnya menjadi keprihatinan kita bersama. Memanasnya suhu bumi yang menjadi tempat tinggal kita telah membawa banyak kerusakan alam yang kita huni, mulai dari melelehnya gunung-gunung es (gletser) di kutub, hingga lubang pada lapizan ozon ataupun kebakaran hutan yang berdampak pada kerusakan ekosistem dunia.
Menanggapi hal ini, WWF melalui Direktur Jenderalnya, Archbishop Desmond Tutu dan James Leape, mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk menyerukan kepedulian mereka atas penyelamatan bumi. Tidak hanya untuk generasi yang saat ini ada, namun juga untuk kelangsungan bumi bagi generasi mendatang.
Adapun bentuk seruan yang akan dilakukan secara bersamaan oleh seluruh masyarakat di dunia ini adalah dengan mematikan listrik selama 60 menit atau 1 jam pada tanggal 28 Maret 2009. Untuk Indonesia sendiri, masyarakat yang peduli akan penyelamatan bumi ini diminta kesediaannya untuk mematikan listrik terhitung mulai pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB (60 menit). Diharapkan dengan aksi massal kepedulian lingkungan ini akan mengetuk hati seluruh pemimpin dunia maupun para pemilik usaha untuk lebih memperhatikan dan mengedepankan penyelamatan bumi sebagai lingkungan tempat kita hidup saat ini maupun bagi generasi yang akan datang.
Perubahan iklim dunia sebenarnya merupakan alarm keras bagi seluruh masyarakat dunia mengenai bertambah parahnya kondisi bumi yang kita diami, sekaligus merupakan peringatan bagi kita untuk bersegera mengambil inisiatif untuk menyelamatkan bumi sebelum lebih terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar